Selasa, 04 Juni 2013

Menentukan Harga Jual Produk yang 'Pantas'

Ketika menjual sebuah produk, tentu saja yang diinginkan konsumen adalah harga yang menarik. Makanya, para pengusaha diharuskan memberikan penawaran menarik kepada pelanggannya. Namun, itu bukanlah perkara mudah. Salah-salah malah produk kita tidak akan ada yang beli. Tidak mau bukan jika seperti itu.

Pastinya, diantara kita yang ingin/pernah membuka usaha seringkali dibingungkan soal bagaimana menentukan harga jual sebuah produk yang kita miliki. Maka dari itu, ada baiknya jika Anda mengikuti beberapa strategi dalam menentukan harga di bawah ini. Sehingga harga yang Anda tawarkan masuk di akal para pembeli.

Berdasarkan  Biaya Produksi

Cara yang paling disenangi banyak orang adalah cara ini. Yakni, menetapkan harga jual berdasar biaya produksi. Pasalnya, caranya ini sangat simpel. Anda pun tinggal menghitung berapa total biaya yang dikeluarkan ditambahkan dengan margin keuntungan yang diinginkan, maka itulah harga jual produk tersebut.

Contoh, misalkan telur perkilo dibeli dengan harga Rp16.000. Ditambah dengan biaya transporttasi dan biaya lain yang jika dihitung per unit, total biayanya misal Rp 1.000. Plus ditambah dengan margin keuntungan yang diinginkan misalnya sekitar 20 persen, maka harga jual produk tersebut Rp 16.000 + Rp 1.000 + 20 %.

Berdasar Kompetisi

Cara kedua untuk menetapkan harga jual berdasar kompetisi ini biasa dipakai oleh pendatang baru. Maklum sebagai “pemain” baru untuk berjualan produk sejenis yang lebih dulu ada, maka dia harus membandingkan berapa harga jual kompetitor sebelum memutuskan untuk menetapkan harga jual produknya.

Biasanya harga jualnya yang diterapkan para pendatang baru ini, lebih murah dari produk yang lebih dulu ada yang dijual toko lain. Meski lebih murah, biasanya tetap mendapat keuntungan. Bedanya, margin keuntungan yang didapat lebih sedikit dibanding kompetitor.

Pada beberapa kasus, ada juga yang berani rugi saat menerapkan strategi harga jual berdasar kompetisi ini sebagai pendatang baru. Tapi, jika Anda bermodal pas-pasan jangan pernah menerapkan strategi ini. Karena, tentu saja usaha Anda akan merugi jika menerapkan ini strategi kompetisi.

Berbeda halnya jika modal Anda cukup besar. Bolehlah Anda berprinsip tak mengapa rugi di awal usaha, karena selanjutnya bisa untung terus. Pertimbangan lain menggunakan strategi ini untuk mempercepat penetrasi pasar.

Berdasar Tujuan Khusus

Strategi terakhir,dengan menggunakan pendekatan tujuan khusus. Yakni, tujuan apa yang ingin dicapai dari harga jual tersebut. Apakah sekedar meningkatkan jumlah penjualan, atau mendongkrak image produk, atau karena hal lain. Nah, dengan diuraikannya beberapa strategi tadi, kini keputusan akhir ada di tangan Anda. Strategi mana yang akan Anda pakai?














Tidak ada komentar:

Posting Komentar