Selasa, 13 September 2011

Barang Pribadi di kantor Menaikkan Efisiensi Kerja


PARA peneliti telah menemukan bahwa bekerja di kantor kantor tanpa sekat menyebabkan kesehatan memburuk dan membuat para tenaga kerjanya kurang produktif. Selain itu, otak manusia yang diberikan kegiatan tidak perlu, dapat teralihkan dari masalah ini.

Openspaces atau kantor tanpa sekat muncul di era 1950-an dan dengan sangat cepat jadi populer. Para ilmuwan yang dipimpin oleh ahli saraf Dr Jack Lewis telah sengaja mengukur gelombang otak dari para pekerja kantor jenis ini. 

Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil mengejutkan bahwa orang dialihkan oleh gangguan apa pun, termasuk panggilan tetangga. Suasana ketat dan konservatif dari kantor tanpa sekat tidak membantu para karyawannya untuk berkonsentrasi. Demikian yang disitat dari Genius Beauty, 

Mengenai keanekaragaman di lingkungan, percobaan telah menunjukkan bahwa karyawan bekerja lebih baik di kantor di mana seseorang dapat menemukan gambar dan bunga. Dan jika mereka diizinkan untuk mengisi ruang dengan barang-barang Pribadi mereka, efisiensi mereka akan naik sebesar 15 persen, dan kesehatan mereka akan lebih baik sebanyak 32 persen.

untuk  tahu pekerjaan apa saja yang rawan stres, Klik Disini ya

Telepon untuk Mengurangi Stres

rasanya jaman sekarang, hampir semua orang mempunyai Handphone, selain memudahkan komunikasi bisnis dan keluarga banyak fungsi lainnya, salah satunya adalah membantu meredakan stres. 

Berdasarkan penelitian yang dlakukan para ilmuwan menyebutkan, ponsel memiliki kekuatan untuk menenangkan Anda saat merasa cemas dan kewalahan. Otomatis keadaan itu juga akan membantu tubuh Anda untuk melepaskan hormon rasa senang, seperti saat setelah Anda orgasme.

Lantas, apa yang harus dilakukan?

Peneliti menambahkan, cukup menelepon, bukan sekadar mengirimkan pesan singkat. Seorang antropolog biologi di University of Wisconsin-Madison memimpin sebuah studi yang menemukan bahwa mendengarkan suara seseorang di telepon memiliki kemampuan menurunkan tingkat stres pendengar dan meningkatkan oksitosin (hormon cinta).

Namun, menerima SMS, bahkan dengan kata-kata sangat manis, tidak memiliki efek sama. Efek positif berbicara di telepon dalam mengurangi stres juga melebihi efek chatting, membaca pesan Facebook, dan email.

Penelitian ini dilakukan dengan memantau hubungan ibu dan anak, kekasih, dan seorang perempuan muda dengan orang lain. Meski baru merupakan eksperiman sederhana, para peneliti bersemangat menggelar studi lebih lanjut.

Oleh karenanya, jika Anda sedang merasa sedang cemas, gelisah, gugup, atau kewalahan, cobalah menelepon teman dekat atau ibu. Dan lihat, apakah cara ini mampu menenangkan diri Anda.

Fungsi Telepon yang lain bisa anda lihat Disini

Sabtu, 10 September 2011

Pemimpin Pria Lebih Disukai Karyawan


Di banyak bidang dan macam pekerjaan, lebih sering kita menjumpai lelaki sebagai atasan, direktur, atau pimpinan. memang pasti ada wanita yang menempati posisi itu, tapi jumlahnya lebih sedikit. ternyata memang secara umum karyawan lebih menyukai pria sebagai pemimpin.

Sebuah penelitian baru tampaknya mempertegas anggapan ini. Responden dari penelitian, yang terdiri atas para karyawan, memandang perempuan bos lebih temperamental dan cenderung terlibat dalam politik kantor. Perempuan cenderung moody dan senang membicarakan bawahannya kepada rekan kerja yang lain. Pendeknya, mimpi buruk deh bila punya atasan perempuan!

Penelitian yang menjaring 3.000 pria dan wanita ini juga mendapati bahwa tiga perempat pria (75 persen) sepakat bahwa mereka lebih senang bekerja untuk atasan pria. Namun hal ini ternyata tidak cuma dirasakan karyawan pria.

Dua pertiga dari perempuan yang disurvei (63 persen) mengatakan, lebih memilih bos pria karena mereka biasa to the point, berbicara langsung pada intinya, sehingga lebih mudah dihadapi. Bos pria juga tidak punya maksud-maksud tersembunyi dari apa yang dikatakannya, tidak mengalami mood swing, atau terlibat dalam politik kantor. Mereka juga lebih logis, demikian menurut 14 persen responden.

Seperempat responden perempuan menuduh bos perempuan sering menusuk dari belakang, dan membawa masalah pribadi ke kantor. Sepertiga dari mereka yang disurvei juga mengatakan bahwa perempuan yang memiliki kekuasaan sering merasa terancam oleh bawahannya.

"Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perempuan lebih mampu mengembangkan peran manajemen, ada pula yang tidak memiliki kemampuan 'kunci' yang diperlukan untuk menjadi atasan yang baik," ujar David Brown, dari firma perekrutan tenaga kerja, www.UKJobs.net, yang menggelar survei ini.

Tentu, tidak ada yang meragukan kecerdasan perempuan untuk menempati posisi senior, namun perempuan umumnya sulit didekati dan sangat kompetitif. Hal ini mungkin disebabkan karena perempuan sering kali berlidah tajam, dan sering moody akibat tamu bulanannya. Penilaian buruk lain mengenai bos perempuan adalah terlalu klik-klikan, terlalu bersaing, dan sering mengkhawatirkan penampilannya.

Meskipun demikian, penelitian ini toh juga menghasilkan responden yang "pro" dengan atasan wanita. Mereka yang memilih atasan perempuan mengatakan bahwa perempuan justru lebih mudah didekati, ramah, dan lebih mampu memahami ketika ada anak buah yang minta izin untuk merawat anak yang sakit.

Studi ini juga menunjukkan bahwa rata-rata karyawan memiliki dua bos perempuan dan tiga bos pria. Sepertiga responden pernah mengundurkan diri dari perusahaan karena tidak menyukai atasannya dan mayoritas dari responden perempuan mengaku keluar dari pekerjaan karena tidak cocok dengan bos perempuan.

Anda ingin tahu kualitas apa lagi yang dimiliki atasan pria?
1. To the point
2. Cenderung tidak terlibat dalam politik kantor
3. Mudah menalar
4. Tidak bersikap bitchy terhadap rekan kerja yang lain
5. Tidak sering mengalami mood swing
6. Bisa meninggalkan masalah pribadinya
7. Tidak mengalami gangguan "bulanan"
8. Cenderung bisa berbagi minat yang sama
9.  Tidak merasa terancam ketika yang lain lebih menonjol dalam bekerja
10. Lebih logis

dan memang beberapa Karyawan Kurang nyaman dengan pemimpin Wanita, Seperti DISINI

Jumat, 09 September 2011

Membawa Pulang Pekerjaan Kantor Terbukti Kurang Efektif...


Banyak Pekerjaan dan tugas di kantor yang belum selesai dikombinasi dengan kejenuhan suasana kantor akan memberikan ide bagi kita untuk membawa pulang pekerjaan kantor, itu sebenarnya alternatif yanng baik, walaupun ternyata lebih baik kalau tugas tersebut dituntaskan di kantor lho.

Ilmuwan Amerika Serikat telah memelajari efektivitas dari "pekerjaan kantor yang dibawa ke rumah" telah menjadi sangat populer belakangan ini. Gagasan tersebut mengacu pada jenis pekerjaan dengan karyawan yang tidak mengunjungi kantor secara teratur, tapi bekerja di rumah. 

Keuntungan dari pekerjaan kantor dengan jelas memberikan manfaat bagi kedua perusahaan dan staf. Tetapi efektivitas pembawa pekerjaan kantor di rumah dibandingkan dengan pekerjaan kantor biasa jauh lebih terbelakang. Demikian menurut para peneliti yang dikutip dari The Jurnal Psychological Science yang dikutip Genius Beauty, Selasa (1/3/2011). 

Penelitian ini melibatkan beberapa kelompok kerja ilmuwan, yang memiliki pekerjaan kantor dibawa ke rumah untuk membuat artikel, media cetak, dan pekerjaan yang berbau internet. Pekerjaan mereka dibandingkan dengan karya para ilmuwan, yang setiap hari datang ke kantor dan membuat karya mereka di kantor. 

Dalam kegiatan penelitian, penulis dianalisis lebih dari 35 ribu publikasi karya ilmiah bersama yang ditulis oleh 200 ribu para ilmuwan. Sejak beberapa nama secara tradisional digunakan untuk menandatangani surat-surat tersebut, analisis memperhitungkan seberapa jauh penulis satu sama lain adalah saat berhasil menuntastakn karya artikel. 

Para peneliti kemudian menilai popularitas artikel yang dipelajari, yaitu seberapa sering referensi mereka dibuat di kertas oleh para ilmuwan lain. Ternyata, popularitas paling obyektif telah dimenangkan oleh bahan yang telah ditulis oleh kelompok ilmuwan yang bekerja di ruang yang sama. 45 persen dari mereka disebut-sebut lebih sering menghasilkan karya dibandingkan dengan mereka yang melakukan penelitian kantor di rumah. 

Sayangnya, para penulis studi ini tidak menyebutkan betapa berbedanya hasil dari pekerjaan kantor rumah dan cara kerja konvensional di bidang-bidang lain dari aktivitas manusia. Dalam hal apapun, hasil studi ini bisa memotivasi banyak orang untuk meningkatkan efektivitas kerja mereka.

Bila sedang menghadapi banyak tugas dan pekerjaan, coba Klik metode MultiTasking DISINI ya

Banyak Pengguna Internet yang Kurang Sopan.....


Ada yang update status nyebelin di facebook, kadang kita spontan marah dan kasih komentar yang tidak kalah nyebelin. atau kita tergelitik untuk mengetik sumpah serapah di sebuah forum. Anda sering merasa begitu...?

Sebuah hasil survei yang dilakukan ICT Watch menunjukkan data yang cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, sebanyak 72 persen responden yang terlibat dalam survei ICT Watch mengatakan pengguna Internet Indonesia kurang beretika ketika menyampaikan pendapatnya secara online. 

Medium yang penggunanya dianggap kurang beretika tersebut adalah Social Networking (52%) dan Chatroom (21%). Adapun medium yang penggunanya dianggap sudah beretika yakni Forum (35%) dan Wiki (28%). 

"Saat ditanyakan tentang acuan etika online yang khas (dirumuskan) oleh orang Indonesia? Mayoritas dari responden, 69% berpendapat bahwa acuan tersebut perlu tetapi belum ada hingga saat ini," kata ketua pengurus ICT Watch Donny B.U. melalui keterangannya, Jumat (9/9/2011). 

Setidaknya, hasil survei yang diikuti 475 responden di minggu pertama September 2011 ini sekilas memberikan gambaran mengenai pengguna internet di Indonesia. 

Bersamaan hasil survei tersebut, sejumlah perwakilan komunitas dari berbagai daerah dan latar belakang direncanakan akan berkumpul dan berdiskusi di Jakarta pada Jumat (16/9/2011). Para perwakilan komunitas tersebut akan merumuskan suatu draf deklarasi bersama yang dapat menjadi acuan etika online khas Indonesia. 

"Adapun konsep acara diskusi berupa focus group discussion. Yang input, proses dan outputnya dari, oleh dan untuk komunitas. ICT Watch hanya sebagai fasilitatornya saja," jelas Donny. 

Perwakilan komunitas tersebut adalah para penggerak atau penggiat di ranah online seperti komunitas blogger dari Bertuah Palembang, Wongkito Pekanbaru, Sumut Medan, Beleter Pontianak, Arumbai Ambon, Ambon Bergerak, Flobamora Ende, AnggingMammiri Makassar, Bali Blogger Denpasar, Plat-M Madura, TPC Surabaya, Angkringan Jogja, Joglo Abang Jogja, Bengawan Solo, Loenpia Semarang, dotS Semarang, Ngalam Malang, CommonRoom Bandung, BlogVaganza Bandung, Bloggor Bogor, dBlogger Depok, Amprokan Bekasi, Obrolan Langsat dan Akademi Berbagi Jakarta.

Selain itu akan ada pula perwakilan dari JalinMerapi, Karya Tuna Netra, KasKus, Relawan-TIK, Komunitas Detik, Yayasan Air Putih, Yayasan Satu Dunia, Yayasan Wiki Indonesia, Komunitas Arus Pelangi, idBlogNetwork dan gerakan Jangan Bugil Depan Kamera (JBDK).

Karena keterbatasan sumber daya, maka memang tidak semua perwakilan dari seluruh komunitas yang ada di Indonesia dapat diundang untuk hadir dalam diskusi nanti. Meski demikian, diskusi akan dapat disimak secara live di Internet melalui fasilitas video streaming. Sehingga siapapun dan darimanapun yang terkoneksi ke Internet bisa mengikuti dan berpartisipasi dalam diskusi tersebut nantinya.

Diharapkan dengan keberagaman peseta pada inisiatif diskusi di atas, draf deklarasi yang akan ditelurkan nanti tidak Jakarta-sentris ataupun Jawa-sentris. Pun peserta yang dilibatkan juga berupaya menjembatani suara rekan-rekan yang heterogen, semisal dari komunitas tuna netra, LGBT dan aktifis pemberdayaan perempuan.

Adapun tujuan besar dari penyusunan draf deklarasi ini, selain agar kita memiliki acuan etika online yang adaptable, adjustable dan doable untuk konteks Indonesia, juga untuk menunjukkan bahwa nettizen Indonesia mampu mengatur dirinya sendiri (self-regulated) dalam beraktifitas di ranah maya.

Acara diskusi yang akan diselenggarakan di Hotel Harris Tebet tersebut juga akan mendapatkan pengayaan materi dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), HIVOS, praktisi hukum dan praktisi media baru. Selain itu, akan ada sesi khusus dari Google Asia Pacific yang akan berbagi tentang best practices kebebasan berekspresi online dan berpendapat di ranah maya pada sejumlah negara.

Mau tahu Fakta Lain tentang Pengguna Internet...? Klik DISINI ya

Kamis, 08 September 2011

Beberapa Bos ternyata Psikopat..!


Seorang direktur terkadang sebenarnya tidak mempunyai kemampuan manajerial, tapi karena bisa 'menutupi' hal tersebut, maka karirnya tetap bagus. bahkan yang lebih ekstrim, seorang direktur bisa saja sebenarnya adalah Psikopat lho........

Satu dari 25 pemimpin perusahaan diyakini memiliki gangguan mental psikopat dalam sebuah penelitian terbaru. Gangguan psikopat ini tidak terlihat sebab pemimpin bisnis tersebut mampu melakukan penyamaran karena memiliki daya tarik tinggi, status tinggi dan melakukan manipulasi perilaku di tempat kerja.

Dengan kondisi lingkungan yang mendukung seperti memiliki keluarga dan anak dan diperhitungkan di lingkungan sosial para pemimpin bisnis yang psikopat ini bisa hidup nyaman tanpa dicurigai.

Survei tersebut dilakukan oleh psikolog asal New York Dr Paul Babiak yang membuat pertanyaan di 111 tempat untuk mengetahui berapa banyak bos di perusahaan yang mengalami psikopat. Survei ini dilakukan bersama dengan Prof Bob Hare dari University of British Columbia Kanada. Dr Babiak dan Prof Hare mengemukakan penemuannya ini dalam program BBC "Horizon: Are You Good Or Evil?" pada Rabu, 7 September 2011.

Hasil survei menemukan hampir 4 persen pemimpin bisnis memiliki gejala-gejala psikopat dibanding dengan 1 persen dari populasi umum. Pemimpin bisnis ini adalah mereka yang mempunyai posisi di puncak perusahaan seperti presiden direktur, wakil presiden direktur dan level direktur.

"Penemuan ini cukup mengejutkan karena mereka ini adalah orang yang berada di puncak organisasi," kata Dr Babiak seperti dilansir dari dailymail, Kamis (8/9/2011).

Hasil penelitian menujukkan bahwa psikopat sebenarnya punya kinerja manajerial yang buruk tetapi mereka mampu menaikkan karirnya hingga di puncak pimpinan karena mampu menutupi kelemahannya dari atasan maupun bawahan secara baik dan menawan.

Kondisi ini kata Dr Babiak, membuat orang sulit membedakan mana pemimpin yang benar-benar berbakat dan mana yang psikopat. "Semakin tinggi jabatan seorang psikopat maka semakin tampak baik mereka terlihat dengan kharisma dan gaya bicaranya yang baik," timpal Prof Hare.

Tapi jika melihat hasil kinerja mereka yang sesungguhnya dengan tingkat produktifitas yang dihasilkan menurut Prof Hare itu sangat menyedihkan. Psikopat ini terlihat berprestasi karena mampu menggunakan pesonanya, melakukan manipulasi, intimidasi atau apa pun yang diperlukannya.

"Mereka terlihat seolah mampu menebak apa yang Anda pikirkan, dapat melihat bahasa tubuh Anda, dapat mendengarkan apa yang Anda katakan, tetapi sebenarnya mereka tidak benar-benar melakukan atau merasakan apa yang Anda rasakan," kata Prof Hare.

Faktor penting yang bisa mendeteksi psikopat adalah kurangnya empati yang mendalam yang merupakan perasaan yang umum dirasakan banyak orang. Psikopat 'berkulit' intelektual bukan emosional.

"Ini adalah orang-orang tanpa hati nurani. Mereka suka mencari sensasi, mudah bosan, dan selalu ingin suasana yang berubah karena itulah tempat yang sempurna buat seorang psikopat," kata Dr Babiak.

Beberapa psikopat secara lahiriah bersifat agresif dan destruktif, namun faktor-faktor seperti pola asuh dan pendidikan dapat membantu mereka untuk meniru rekannya dan menyesuaikan diri di tempat kerja.

Kapasitas 'psikopat yang sukses' ditampilkan pada kualitas pemimpin perusahaan yang dikagumi dan membantu mereka menaiki tangga karir dengan cepat meskipun kemampuan manajerialnya kurang memadai.

"Hal ini membuat kita hampir mustahil untuk membedakan mana seorang psikopat dan seorang bos yang benar-benar baik," kata Paul Babiak, psikolog terkemuka dari New York.

"Psikopat benar-benar bukan jenis orang yang seperti Anda bayangkan. Anda bisa hidup atau menikah dengan salah satu di antara mereka selama 20 tahun atau lebih dan tidak tahu bahwa ternyata dia adalah seorang psikopat," ujarnya.

"Masalahnya adalah, hal yang sangat kita cari dalam diri para pemimpin dimiliki oleh para psikopat, yaitu mereka dapat meniru dengan mudah. Kecenderungan alami mereka dapat menarik Anda dengan pesonanya dan menempatkannya dalam bahasa bisnis yang tepat. Terdengar seperti pemimpin yang karismatik," jelas Babiak.

Hasil scan otak terhadap psikopat seperti psikopat dalam kasus pembunuhan menunjukkan adanya ketidaknormalan di beberapa bagian otaknya seperti korteks orbital yang berada tepat di atas mata dan berada di depan lobus temporal,-- yang merupakan rumah dari amygdale yang bertanggung jawab terhadap aktifitas respons emosi seseorang. Pada psikopat, daerah otak ini rusak sehingga tidak mampu memberikan respons emosional.

Sebuah gen yang dikenal dengan nama 'warrior gene' juga dikaitkan dengan tingkat kekerasan dan sifat agresif dalam merespons sebuah provokasi yang sangat umum terjadi pada seorang psikopat.

jadi waspada bila atasan anda berkelakuan 'unik',apalagi kalau sangat menjengkelkan, seperti DISINI

Menangani Banyak Tugas (MultiTasking)


Pekerjaan yang lama belum selesai sudah ada pekerjaan baru, dan tengah mengerjakan pekerjaan baru itu baru teringat ada tugas penting yang belum selesai? 
Tenang dulu, itu adalah yang dinamakan seni MultiTasking

Sebuah kajian di Massachusetts Institute of Technology mencatat, ketika para mahasiswa diminta segera berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya, maka seketika itu bagian otak yang bertugas memprioritaskan pekerjaan dan berfungsi melakukan high-order thinking (pemikiran tingkat tinggi), mendadak berhenti bekerja, lalu beristirahat sejenak. Frontal lobe (pusat kendali sebagian tindakan manusia) tiba-tiba jadi blank, menunggu instruksi baru untuk diupload.

Jika multitasking tak mungkin dihindari, coba lakukan pekerjaan dengan trik-trik berikut:

-Prioritaskan program mana yang paling penting. Lanjutkan dengan program yang kurang penting.
-Diskusikan dengan atasan daftar prioritas itu, untuk mendapat masukan.
-Tentukan durasi masing-masing program yang akan dijalankan satu persatu itu.
-Lakukan hal yang sama untuk aktivitas di rumah. Mana program yang melibatkan anak-anak, istri atau suami, masyarakat sekitar, bahkan program khusus untuk Anda sendiri. Diskusikan dan sepakati bersama. Misalnya, Sabtu pagi untuk olahraga dan pengabdian masyarakat. Minggu, sepenuhnya untuk keluarga. Begitupun jadwal keseharian. Jika sudah disepakati bersama, jalankan dengan komitmen penuh.

Sementara itu, konsultan bisnis Barbara Bartlein, memberi saran terkait multitasking.

-Perkirakan durasi penyelesaian suatu pekerjaan seakurat mungkin, lalu prioritaskan pekerjaan yang akan diselesaikan dalam sehari. Selesaikan sesuai waktu, baru berpindah ke pekerjaan lain.

-Jangan jejalkan semua ide, pikiran, daftar tugas, rencana di dalam kepala Anda. Memori yang berserakan membuat otak sulit kreatif dan produktif. Jadikan teknologi bergerak (sticky notes atau notepad) sebagai memori eksternal, yang mencatat segala aktivitas non fisik Anda.

-Kelompokkan pekerjaan Anda. Tetapkan kapan Anda membaca dan membalas email, mana pekerjaan koordinasi mana yang scheduling, dan sebagainya. Tentukan waktu untuk mengerjakannya, dan lakukan secara reguler. 

-Singkirkan gangguan yang bisa merusak konsentrasi. Misalnya, telepon yang selalu berdering, meja kerja yang berantakan, atau rekan kerja yang sering mondar-mandir. Sterilkan ruang kerja Anda, tetaplah di sana sampai pekerjaan selesai.

-Jika Anda sudah mahir mengerjakannya, berarti Anda sudah berhasil membangun fondasi yang baik dalam mengaktifkan daya pancar Anda.


Tapi kalau belum bisa, hati-hati jangan sampai stres ya...kenali gejalanya DISINI

Succes Story - Blue Bird


Pernah tahu taksi Blue Bird kan? harus dong, taksi ini adalah taksi terkenal di kota besar indonesia. kesuksesannya diraih dengan kerja keras dan perjalnan panjang 

Dari mana nama Blue Bird? Mutiara Djokosoetono - sang pendiri - memperoleh nama itu saat tinggal di Belanda. Ia mendengar sebuah dongeng klasik Eropa tentang gadis kecil yang mengharapkan kebahagiaan. Seekor burung berwarna biru memberi nasihat bahwa itu semua bisa digapai asal si gadis bersedia bekerja keras dan jujur. Dongeng klasik ini begitu membekas dan mengilhami Mutiara. Bahkan nasihat burung tersebut diadopsi menjadi nilai-nilai dari Blue Bird.

Bisnis transportasi Blue Bird berawal dari sebuah bemo dengan trayek Harmoni - Kota. Bemo ini disopiri oleh Chandra Soeharto, putra pertama pasangan Prof. Dr. Djokosoetono, S.H. yang merupakan guru besar bidang hukum di UI dan Mutiara Siti Fatimah. Purnomo adik Chandra yang tak punya SIM kebagian menjadi kenek alias tukang teriak-teriak menjual jasa.

Mutiara kemudian mendapat dua buah mobil dari polisi dan tentara sebagai balas jasa atas pengabdian suaminya yang meninggal tahun 1965. Inilah cikal bakal taksi Blue Bird. Waktu itu mobil mangkal dan pengguna tinggal menelepon ke rumah Mutiara di Jln. HOS Cokroaminoto No. 107. Karena yang sering menerima Chandra, maka label yang digunakan Chandra Taksi.

Ketika pemerintah daerah mengeluarkan izin penyelenggaraan taksi, Chandra Taksi justru tidak memperolehnya. Izin hanya diberikan untuk perusahaan transportasi yang sudah berpengalaman. Mutiara tidak putus harapan dan terus berusaha. Bahkan sampai melampirkan referensi tertulis dari para pelanggannya. Akhirnya kegigihan Mutiara membuat Gubernur Ali Sadikin memberi izin pada tahun 1971. Setahun kemudian sebanyak 25 unit armada Blue Bird sudah meluncur ke jalan.

Sejak awal berdirinya, Purnomo Prawiro - yang sempat menjadi sopir salah satu taksinya - memastikan bahwa Blue Bird sarat dengan inovasi. Pada awal beroperasi, Blue Bird sudah aktif menggaet pelanggan dari hotel-hotel di Jakarta dan menerima panggilan lewat telepon. Setelah armada bertambah banyak, Blue Bird melengkapi mobilnya dengan radio komunikasi untuk melayani penumpang pada tahun 1970-an. "Kami termasuk taksi pertama yang menggunakannya," kata Purnomo (Intisari edisi Maret 2011). Tahun 2000-an Blue Bird kembali memelopori penggunaan GPS dan GPRS untuk memantau taksi-taksinya.

Untuk mewadahi semua inovasi itu, Blue Bird membangun call centre yang modern. Setiap panggilan telepon dari pelanggan tercatat di pusat data dan posisi taksi terdekat dengan penelepon bisa diketahui dari kantor pusat.

Satu hal penting dari Blue Bird adalah perusahaan ini tetap konsisten mewajibkan penggunaan argometer kepada penumpangnya. Awalnya sulit sekali menerapkan hal ini. Selain itu kepeloporan Blue Bird yang mewajibkan sopirnya berpenampilan bersih, rapi, dan jujur patut diacungi jempol. 

"Jika ada pujian dari pelanggan menyangkut pelayanan kami, tentu saja itu lebih berharga daripada kami memasang iklan di koran," kata Purnomo yang mengakui keampuhan iklan gethok tular atau dari mulut ke mulut ini.

Selain taksi, untuk jasa angkutan penumpang Blue Bird juga menyediakan sarana angkutan masal berupa bis charter, yaitu Big Bird. Dengan area pelayanan transportasi meliputi Jawa, Bali, dan Sumatera. Big Bird juga melayani transportasi bagi anak sekolah, di antaranya adalah British International School, Jakarta Japanese School, Korean Internacional School dan German International School.

Mengembangkan sayap, merambah segmen non-penumpang

Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group telah menempatkan armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997, taksi regular memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya dengan nama Surabaya taksi.

Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai menjamah kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah armada yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan yang cukup keras dari operator-operator taksi lainnya di Bandung. Harus diakui jika reputasi dan brand image yang telah diposisikan oleh Blue Bird Group, cukup menjadi ancaman terhadap operator taksi lainnya.

Gebrakan bisnis Blue Bird sepertinya tak cukup di jalur angkutan penumpang saja. Jasa angkutan non-penumpang pun telah digeluti Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight Centre.

Mempertahankan mutu pelayanan kepada pelanggan

Sebagai market leader, mempertahankan reputasi sebagai Partner Transportasi yang Handal memang tidak mudah. Oleh sebab itu, untuk membentuk brand loyalty para konsumen, Blue Bird menerapkan quality control terhadap seluruh lini usahanya, dari technical support hingga customer service.

Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.

Selain pengemudi, ada pula Call Center yang harus bekerja keras merespon setiap permintaan pelanggan. Beruntung dengan adanya teknologi radio, GPS, MDT, Internet, dan kini dengan SMS, order dari pelanggan dapat ditangani dengan cepat dan mudah.

Keistimewaan lainnya dari pelayanan transportasi Blue Bird ini adalah ketersediaan 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sehingga jalanan tidak pernah sepi dari armada taksi. Dengan model kerja shift karyawan, taksi ? taksi yang beredar di jalanan ibukota ini diharapkan akan ada baik siang maupun malam hari, dari hari kerja biasa hingga hari libur sekalipun.

Dari segi pricing, Blue Bird bukanlah perusahaan yang bermain-main di strategi ini. Tarif yang dikenakan oleh Blue Bird mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan untuk menjaga image-nya, setiap kali ada perubahan tarif, Blue Bird langsung aktif merespon. Berbeda dengan operator taksi lainnya yang argometernya dikenakan tarif sesuai kehendak pengemudi-nya.

Mungkin kebijakan mengenai tarif ini akan mengurangi jumlah konsumen yang menggunakan Blue Bird. Namun justru dengan menerapkan tarif yang berlaku, Blue Bird menjadi teladan dalam urusan pricing, dan tentunya tidak akan kebingungan dengan biaya operasional. Bahkan, penerapan pricing ini bagi konsumen Blue Bird akan menjadikannya sebagai operator taksi yang konsisten sehingga positioning Blue Bird tetap terjaga. Apa jadinya bila Blue Bird menempelkan tulisan Tarif Lama di kaca depan mobilnya? Pasti yang terkesan adalah Blue Bird sebagai taksi murahan yang rela menurunkan tarifnya untuk menggaet para penumpangnya

dari berbagai sumber

Rabu, 07 September 2011

Ibu Rumah Tangga Sering Stress sekitar Jam Segini...


Memandikan anak, menyiapkan makanan, membereskan rumah, adalah beberapa pekerjaan khas ibu rumah tangga. ada ibu rumah tangga yang nyantai2 saja, ada juga yang tertekan dengan kondisi tersebut. nah sebenarnya Kapan seorang ibu merasa paling stres? Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pada pukul 17.55, adalah saat ketika jutaan ibu di dunia sibuk dan stres menyiapkan makan malam untuk keluarganya.

Menurut The Telegraph, saat kedua yang paling menegangkan adalah pukul 7.15, ketika memandikan balita mereka. Lalu, waktu paling stres ketiga adalah pukul 20.45, ketika mereka mengantarkan anak-anak tidur.

Penelitian yang dilakukan oleh Betterbathrooms melibatkan responden 2.000 ibu di Inggris. Dalam penelitian tersebut diungkapkan bahwa separuh dari para responden mengakui sulit untuk mengendalikan emosi selama jam-jam sibuk tersebut.

“Menyeimbangkan tuntutan pekerjaan di kantor dan dalam keluarga kadang-kadang sangat sulit, tetapi benar-benar mengejutkan bahwa waktu yang paling menegangkan bagi ibu adalah ketika menyiapkan makanan,” kata Pete Robertshaw dari Betterbathrooms.com.

Ditambah lagi, setengah dari responden ibu-ibu tadi mengklaim bahwa anak-anak mereka menolak untuk makan dan tidak suka makanan yang disiapkan. Padahal setiap hari mereka selalu berpikir keras menyiapkan variasi makanan untuk anak-anak mereka.

Para ibu juga mengeluhkan betapa sulitnya mengelola keluarga. Hal ini bahkan lebih sulit dan stres daripada bekerja di kantor. Kebanyakan mereka juga merasa bahwa tidak memiliki cukup waktu untuk diri sendiri.

Dengan hasil penelitian itu, Pete Robertshaw menyarankan kepada para ibu untuk bersantai selama satu jam dalam seminggu. “Mereka harus punya waktu untuk berendam, santai, membaca buku dan meninggalkan anak-anak mereka dengan ayah mereka,” lanjut Pete.

Kalau sudah Begini, lebih baik atasi dengan CARA INI

Kerugian Marah-Marah


Buat yang sering marah lebih baik baca artikel ini sampai habis, karena Selain merugikan orang lain, ternyata sering marah juga merugikan diri sendiri lho. 

Penelitian menunjukkan orang yang memiliki ‘musuh’ atau sering memarahi orang lain cenderung mengalami gejala gangguan pencernaan, sakit kepala, dan juga nyeri punggung.

Dalam penelitian terhadap 71 orang terungkap efek langsung dari kemarahan.

"Ketika para responden fokus pada hal-hal yang tak termaafkan, tekanan darah mereka naik, demikian juga dengan detak jantung," kata Charlotte vanOyen Witvliet, kandidat profesor psikologi dari Hope College, seperti dikutip WebMD.

Penelitian juga menunjukkan orang yang sudah mampu memaafkan mengaku berbagai gejala gangguan kesehatan tersebut berkurang. Sikap memaafkan ternyata membantu menurunkan tekanan darah, menguatkan sistem imun, dan menurunkan sirkulasi hormon stres dalam darah.

Ketika para responden diminta merespon sesuatu dengan maaf, otot-otot menjadi rileks dan napas lebih teratur. Bukan hanya itu sikap mengampuni juga terkait erat dengan kesehatan mental yang baik.

Memaafkan akan mengurangi kemarahan, depresi, dendam, kebencian, dan berbagai emosi negatif lainnya. Intinya, memaafkan membuat seseorang lebih berbahagia.

Namun banyak orang yang menganggap memaafkan itu sulit. Tentu saja memaafkan dari hati terdalam tidak dapat dipaksakan. Bila situasinya sangat menyakitkan, mungkin untuk sementara cukup kita melihat memaafkan sebagai murni fenomena internal diri.

Seseorang bisa memunculkan dorongan untuk memaafkan dengan cara mengatur pikiran bahwa pemaafan adalah bentuk kasih sayang, diperlukan untuk mengembangkan kedamaian hubungan, serta mencegah balas dendam.

Everett L.Worthington Jr, profesor psikologi dan penulis buku Forgiveness and Reconcilliation:Theory and Applications, membagi sikap memaafkan dalam dua tipe.

Pertama, keputusan memaafkan (decisional forgiveness). Seseorang memilih untuk melepaskan pikiran yang menyebabkan marah. Misalnya kita mengatakan pada diri sendiri ‘Saya tidak akan membalas dendam’, atau ‘Saya akan menghindari orang itu’.

"Kita bisa memilih keputusan memaafkan tetapi masih ada emosi yang tidak memaafkan di dalam hati," kata Worthington.

Kedua, adalah memaafkan emosional, yakni mengganti emosi negatif seperti dendam, kebencian, marah, dan takut, menjadi perasaan simpati, empati, kasih, dan cinta.

"Dalam memaafkan emosional lebih berdampak pada kesehatan karena ketika kita tidak bisa melakukannya akan timbul reaksi stres kronik akibat obsesi pada hal-hal menyakitkan yang terjadi. Kita terus memandang diri kita sebagai korban," katanya.

Buat yang susah mengendalikan marah, ayo baca penyelesainnya  DISINI

Selasa, 06 September 2011

Ngantuk Saat Jam Kerja


Sekitar jam 12 siang, ketika sudah separuh jam kerja kita lalui, kita istirahat sebentar untuk makan siang, nah setelah makan siang ini seringkali kita 'terserang kantuk' hebat, apa yang harus kita lakukan? baca artikel ini sampai tuntas ya 

 Dikutip dari Fortune, sebuah perusahaan investasi bernama Kodiak Capital Group di Manhattan justru mencapai kemajuan target di bulan Januari 2011 setelah seseorang menyarankan untuk menyediakan sofa nyaman untuk tidur siang di kantor.

"Beberapa staf mulai kerja dari jam 8 pagi hingga 5 sore, lalu pergi olahraga, pulang, dan lanjut bekerja mengecek pasar Australia dari rumah di malam hari sebelum tidur," ujar partner manajer, Ryan Hodson. "Mereka akan memerlukan tidur siang sekitar jam 2 siang selama 15-20 menit," tambahnya. Ia juga memperkirakan sepertiga dari tiap 15 pekerja telah melakukan tidur siang sebagai rutinitas di kantor.

Sebuah survei yang dilakukan terhadap 600 perusahaan oleh Society for Human Resource Management, mendapati bahwa orang Amerika kini bekerja dengan jam yang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. 6% tempat kerja sudah menyediakan ruang khusus tidur siang tahun ini, yang mana meningkat 5% dari tahun sebelumnya. Survei dari National Sleep Foundation terhadap 1,508 orang juga mendapati bahwa 34% responden telah diperbolehkan atasannya untuk tidur siang di kantor, dan 16% responden mengatakan bahwa tempat kerjanya telah menyediakan tempat untuk tidur siang.

Pendiri MetroNaps, Christopher Lindholst, yang menjual kursi tidur Energy Pods sejak tahun 2006, mengatakan klien-kliennya seperti Google hingga AOL telah berpikir jauh ke depan. Ia menjelaskan bahwa selain memberikan insentif untuk meningkatkan kesehatan dan pola makan sehat, perusahaan-perusahaan ini juga memikirkan tidur siang sebagai salah satu rencana jangka pendek yang sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawainya.
Studi oleh National Sleep Foundation di tahun 2008 juga menjelaskan, bahwa pilot penerbangan Trans-Pasifik di NASA yang diperintahkan untuk tidur siang selama 40 menit mengalami peningkatan performa kerja sebanyak 34% dan tingkat kewaspadaan sebesar 54%. Awalnya mereka hanya punya waktu tidur siang selama 26 menit.

Sayangnya ide ini juga mendapat respon negatif yang berhubungan dengan masalah ekonomi. Bill Anthony, profesor psikologi di Universitas Boston dan penulis buku The Art of Napping at Work memaparkan bahwa dengan adanya ide ini, berarti perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyediakan ruangan khusus tidur siang tersebut, seperti yang dikutip dari CNN Money.

Buat yang ternyata susah tidur di rumah, klik DISINI

Senin, 05 September 2011

Si Religius jauh dari Stres sudah Terbukti..!


Terkadang kita menghadapi suatu masalah yang benar-benar berat, kita sudah upayakan semua yang kita bisa, sudah kita coba semua cara untuk memecahkan masalah, ternyata masih juga belum terpecahkan. bila hal tersebut sudah terjadi, maka kita harus ingat untuk berdoa, karena pasti ada yang lebih berkuasa dari kita kan? Selain itu Doa akan memulihkan semangat, demikian menurut studi yang dipublikasikan di Social Psychology Quarterly.

Menurut studi, orang-orang yang hidupnya menderita oleh kekerasan dalam rumah tangga, tetap mampu mengelola perasaannya secara positif karena mereka berdoa. Mereka tetap bersikap tenang dalam menghadapi semua masalah tanpa merasa rendah diri. Mereka mampu memahami persoalan lebih jernih, dikutip dari Genius Beauty.

Sebuah penelitian sebelumnya menemukan, 75 persen orang Amerika berdoa secara teratur untuk mengendalikan emosi mereka ketika merasa sedih, tertindas, terlalu cemas, atau syok.

Sebuah komentar dari Shane Sharp, pakar dari University of Wisconsin-Madison, berdoa akan membantu memahami proses batin yang kemudian dapat menenangkan dan memperkuat diri.

Doa memungkinkan individu untuk melihat diri sendiri melalui mata Tuhan. Doa akan meningkatkan keyakinan diri, dan memahami setiap ketidakadilan yang dialami.

Dalam kasus kekerasan suami istri, kata Sharp, korban akan lebih mampu mengelola kemarahannya dan memaafkan kesalahan pasangannya melalui doa. Memaafkan orang lain akan membuat hidup menjadi lebih mudah karena doa mampu mengurangi rasa sakit. selain itu daripada kita berpikir untuk membalas kesalahan orang yang berbuat salah ke kita, lebih baik kita berpikir untuk hal lain kan? 

Ada juga penelitian lain, ketika menghadapi sebuah konflik atau situasi yang sulit, orang yang religius ternyata lebih mampu untuk bertahan dan berlanjut merasakan kebahagiaan dibandingkan dengan mereka yang ateis. Seperti dikutip dari medicmagic, hasil itu diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan sebuah tim dari University of Illinois bersama Gallup Organization,yang kemudian dirilis dalam jurnal Personality and Social Psychology,pada bulan Agustus 2011.

Para peneliti menganalisa data yang dikumpulkan dari tahun 2005 hingga 2009 di 150 negara yang berbicara mengenai kepercayaan, kepuasan hidup, dan dukungan sosial. Secara umum, para peneliti menemukan bahwa agama menghasilkan dukungan emosional ketika kebutuhan dasar seperti makanan, pekerjaan, ketentraman, dan pendidikan tak tercapai.

Orang yang religius cenderung merasa lebih berharga dan memiliki pikiran negatif yang lebih rendah ketimbang mereka yang tidak religius.

Ada juga cara lain untuk menjauhkan dari stress, bagi yang tertarik klik DISINI

Minggu, 04 September 2011

Semakin Kurus, Gaji Makin Banyak..!


Penampilan karyawan mempengaruhi gaji adalah hal biasa, terutama pada pekerjaan yang berhubungan dengan orang, customer service, Public relation, dokter, pengacara, dsb. tetapi belakangan juga diketahui bahwa selain penampilan, rupanya berat badan juga mempengaruhi gaji, nah lho...? 

Kini, ada harapan baru untuk mereka yang tidak merasa cantik agar mendapat gaji yang lebih baik. Syaratnya, Anda harus rela menurunkan berat badan dulu. Sebab, sebuah studi baru mendapati bahwa perempuan kurus memperoleh gaji yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang beratnya rata-rata, bahkan obesitas.

Menurut hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Applied Psychology ini, perempuan Amerika yang beratnya lebih ringan 13,6 kg dari berat rata-rata (74 kg) bisa mendapatkan gaji 10.719 dollar AS (sekitar Rp 96 juta) lebih tinggi daripada gaji rata-rata perempuan yang sebesar 40.000 dollar AS setahun. 

Perempuan yang sangat kurus, yang beratnya lebih rendah 27 kg daripada berat rata-rata, atau sekitar 47 kg, bahkan bisa mendapatkan gaji 22.300 dollar AS lebih banyak dalam setahun daripada mereka yang memiliki berat rata-rata. Bila dibandingkan mereka yang obesitas, perempuan kurus bahkan bisa digaji 40.000 dollar AS lebih banyak. Namun, mereka yang tadinya kurus lalu beratnya bertambah 13 kg, bisa mengalami penurunan gaji sebesar 15.574 dollar AS dalam setahun.

Banyak perempuan yang disurvei mengakui hal ini.

"Memang benar, saya sudah melihatnya kok," kata Racquel Mendoza (41), perempuan asal Morristown, NJ, yang beratnya 53,9 kg. "Menurut saya, ini bukan sekadar prasangka. Saya sih melihat orang-orang yang kurus itu memang lebih enerjik, dan presentasi semacam itu bisa dianggap penting dalam lingkungan kerja."

Wajar jika perempuan yang sadar dengan imej dirinya dibayar lebih tinggi karena mereka memahami pentingnya pencitraan diri, demikian menurut Amy Weiner (28), account manager dari Manhattan yang beratnya 56,6 kg.

Anehnya, situasi yang sama tidak terjadi pada kaum pria. Dari penelitian yang sama juga ditemukan bahwa pria yang lebih berat 13,6 kg justru mendapatkan gaji 7.775 dollar AS lebih banyak daripada gaji rata-rata (sekitar 53.000 dollar AS per tahun). Sedangkan pria yang beratnya 13,6 kg lebih ringan, gajinya juga berkurang sebesar 8.436 dollar AS daripada gaji rata-rata.

Mereka yang mengidap obesitas juga tidak mengalami kerugian. Pria yang lebih berat 27 kg daripada berat rata-rata pria, akan dibayar 14.889 dollar AS lebih tinggi per tahunnya.

Setelah baca posting ini, langsung kurangi makan, tapi jangan terlalu sering cek berat badan lho, karena bahaya, bisa dibaca DISINI

Jumat, 02 September 2011

Bos Wanita Lebih Menyusahkan


Jenis kelamin atasan rupanya juga berhubungan dengan tingkat stres dan  kinerja seorang pekerja, terutama pekerja wanita, Sebuah penelitian menyebutkan pekerja wanita dengan bos yang juga wanita berisiko depresi dan sakit kepala. 

Sebuah penelitian di Kanada pada 2008 mengungkapkan pekerja wanita dengan bos yang juga wanita memiliki risiko lebih besar merasakan sakit kepala, depresi dan insomnia. Sedangkan mereka yang bekerja dengan bos pria risikonya lebih kecil. 

Penelitian lainnya tentang bos wanita diungkapkan oleh American Management Association. Menurut penelitian itu 95% wanita merasa karir mereka kurang berkembang jika memiliki bos wanita.

Seperti dikutip dari Daily Mail, fenomena bos wanita yang galak dan menyebalkan ini memang ada dan disebut sebagai Queen Bee syndrome. 

"Queen Bee adalah seseorang yang berusaha menaikkan jenjang karirnya dalam perusahaan yang didominasi pria. Dia mencapai tujuannya itu dengan bersikap seperti pria, kejam dan cuek," ujar Professor Cary Cooper, psikolog dari Lancaster University Management School.

"Queen Bee ini juga kurang suka memberikan arahan atau bantuan pada pekerja wanita yang lebih junior dan dia merasa terancam dengan kehadiran pekerja wanita junior yang berprestasi," tambah Cooper.

Sebuah studi lainnya diungkapkan oleh para psikolog di Universitas Leiden, Belanda. Menurut penelitian mereka, sikap bos wanita terhadap sesama karyawan wanita tersebut tergantung dari bagaimana lingkungan kerja mereka.

Dari penelitian tersebut diketahui, seorang wanita yang bekerja di lingkungan yang lebih banyak wanitanya, akan bersikap lebih baik dan berperasaan. Sedangkan wanita yang bekerja di perusahaan yang didominasi pria, bisa kehilangan kelembutannya tersebut.

Menurut Cooper, wanita yang memiliki Queen Bee syndrome ini merasa lebih nyaman bekerja dengan pria karena mereka terbiasa dengan cara pria bekerja. "Queen Bee jarang merasa simpati pada wanita yang menangis di kantor atau memiliki anak sakit," ujarnya. "Dia juga tidak bisa bertoleransi pada wanita yang tidak cukup kuat," jelasnya lagi.

Kelebihan Karyawan Berumur dibandingkan Karyawan Muda


Banyak yang menganggap, karyawan yang sudah berumur tidak lagi memiliki semangat dalam bekerja dan mereka kurang produktif. Namun sebuah penelitian membuktikan sebaliknya. Karyawan tua, ternyata lebih produktif dibanding karyawan yang masih muda.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Mannheim, Jerman, diketahui karyawan yang telah berumur bisa jadi kurang lincah dan gesit dibanding juniornya. Tapi mereka lebih banyak memiliki pengalaman, sehingga sudah terbiasa mengerjakan bidang pekerjaannya.

"Pekerja yang lebih tua dapat membuat kesalahan, mungkin ini karena kinerja fisik yang menurun. Tapi mereka tidak membuat kesalahan yang fatal, mungkin karena pengalaman kerjanya yang banyak," jelas peneliti dari University of Mannheim di Jerman, seperti dikutip DailyMail.

Tak hanya itu, berdasarkan penelitian tersebut, karyawan berumur juga lebih bisa bekerjasama dalam tim. Mereka pun dapat mengatasi masalah secara baik, dengan menggunakan taktik dan ide-idenya.

Para peneliti yang melakukan studi di pabrik truk Marcedez Benz di Jerman itu, juga menemukan bahwa karyawan yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, malah kurang produktif dibanding karyawan dengan tingkat pendidikan dan kualifikasi yang lebih rendah. Hal ini mungkin dikarenakan, karyawan dengan pendidikan tinggi lebih cepat bosan.

Karyawan Wanita Sering Mengalami Konflik


Karyawan wanita terlibat konflik di kantor adalah hal yang wajar, banyak hal yang dapat menyebabkan hal tersebut. Kendala dan konflik kerap kali menghambat kemajuan karir. Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah studi yang menyatakan, 6 dari 10 wanita memiliki konflik di kantor.

Konflik dan dilematika kantor kerap menjadi 'makanan sehari-hari'. Rekan kerja yang menyulitkan, bos yang tidak bisa diajak berdiskusi atau target yang belum tercapai menjadi problematika tersendiri dalam pekerjaan.

"Dinamika kerja dengan atasan, rekan kerja dan bawahan masing-masing punya potensi konflik. Apabila tidak dikelola dengan baik, dinamika ini bisa menjelma menjadi politik kantor yang meresahkan," tutur Rene Suhardono, seorang career coach.

Menghadapi problema kantor yang ada, dapat menguras energi yang besar. Akibatnya waktu kerja akan habis hanya untuk menghadapi konflik berkepanjangan.

"Secara umum 75 persen energi dan waktu akan dihabiskan untuk menghadapi konflik kantor dengan atasan maupun bawahan. Sementara energi yang dikeluarkan akibat politik kantor sama dengan energi yang dikeluarkan untuk memulai usaha baru," tambah Rene.

Fakta tersebut dibenarkan oleh Psikolog Ratih Ibrahim yang menambahkan bahwa sebagian besar wanita menghadapi konflik di kantor. Menurut Ratih, berdasarkan temuan lembaga psikologi, 6 dari 10 wanita mempunyai masalah di tempat kerja.

"Hal ini disebabkan ruang lingkup wanita sangat kompleks yang menuntut mereka untuk menjalani perannya dengan sebaik-baiknya. Sedangkan setiap kali berinteraksi dengan orang lain, potensi konflik pasti ada," tutur psikolog cantik itu.

Lalu bagaimana agar bisa melewati konflik di lingkup pekerjaan? Menurut Rene, modal utama untuk bisa melalui konflik adalah kepercayaan diri.

"Nomor satu adalah confidence. Percaya diri itu sendiri bisa diterjemahkan dalam tiga hal. Pertama, 'be the first', kalo bisa dateng duluan pasti confidence meningkat. Kedua, 'be the best' tunjukkan kemampuan terbaik yang dimiliki. Yang ketiga, 'be different', semua orang berbeda dan nggak ada alasan untuk tidak percaya diri. Se-simple itu sih," tutur Rene.