Fedex didirikan oleh Frederick W. Smith pada 18 Juni 1971. Smith sendiri dilahirkan di Marks, Mississipi pada tanggal 11 Agustus 1944. Ia adalah anak dari Frederick C. Smith, seorang pendiri jaringan resto Toddle House. W. Smith ditinggal mati oleh ayahnya pada usia 4 tahun.
Pada 1966,Seluruh mahasiswa yang mengikuti kuliah ekonomi di Yale University, Amerika Serikat, mendapat tugas untuk membuat sebuah makalah tentang bisnis. Fred Smith, salah satu mahasiswa di kampus tersebut, tertarik dengan usaha pengiriman surat.
Pada masa itu, pengiriman surat dan paket dilakukan dengan cara mengirimkannya lewat jalur penerbangan komersial biasa. Peti-peti berisi surat dan paket dikirimkan dengan menempati bagasi pesawat penumpang biasa. Fred merasa ini tidak efektif.
Fred akhirnya menuliskan idenya berupa sebuah bisnis pengiriman surat dan paket barang yang diharapkan dapat mengirimkan barang dalam 24 jam dari satu kota ke kota lainnya. Ia membayangkan pengiriman barang akan dilakukan dari sebuah pusat yang diposisikan di kota Memphis. Pengiriman barang itu tidak akan menggunakan pesawat komersil penumpang biasa. Nantinya, usaha pengiriman paket dan surat itu akan menggunakan pesawat milik perusahaan yag dikhususkan untuk barang.
Dengan percaya diri, Fred Smith mengumpulkan makalah bisnisnya.
Seminggu setelah itu, beberapa mahasiswa yang mendapatkan nilai jelek untuk makalahnya dipanggil dosen bersangkutan. Fred adalah salah satunya dan ia harap-harap cemas ketika dipanggil masuk.
“Konsep ini menarik sekali. Tapi, bahkan untuk mendapatkan nilai C kamu harus cari yang lebih masuk akal lagi,” kata dosen tersebut kepada Fred. Resmilah ia mendapat nilai C untuk ide bisnis yang “tidak masuk akal” itu.
walapun begitu, Akhirnya ia menyabet gelar sarjana ekonomi. Tapi, keputusan Smith sangat unik. Ia kemudian memilih bergabung dengan korps marinir AS. Ia menjadi seorang pilot dan pemimpin peleton selama lima tahun. Tak akan pernah terhapus dari sejarah bahwa dirinya pernah diterjunkan di medan pertempuran Vietnam dan tercatat 200 kali terbang dalam misi itu.
Setelah puas dengan kegiatan militernya, Smith kembali ke lingkungan awalnya, dunia ekonomi bisnis.
Dengan modal cukup, ia berhasil mengakuisisi sebuah perusahaan perawatan pesawat terbang, Ark Aviation Sales pada tahun 1970. Tidak lama kemudian, ia berbisnis pesawat bekas. Baru pada 18 Juni 1971, Smith mengeksekusi mimpinya membangun Federal Express (FedEx). Untuk menjalankan perusahaan jasa pengiriman logistik ini, ia mengalokasi dana warisan sebesar US$ 4 juta ditambah dengan modal patungan US$ 91 juta sebagai investasi. Dalam semalam, perusahaan jasa transportasi kargo udara ini sudah melayani 186 paket dengan 14 pesawat kecil ke 25 kota yang terbentang dari Rochester, New York, sampai Florida.
Selama dua tahun sejak mendirikan Federal Express Corporation pada 18 Juni 1971, Fred Smith harus bekerja keras. Maklum, awalnya, perusahaan ini sempat menderita kerugian sampai US$ 29 juta. Para karyawan, termasuk pengemudi dan pilot, harus rela merogoh kocek membeli bahan bakar pesawat terbang atau mobil angkutan paket. Smith juga mengeluarkan dana besar untuk program promosi. Kesulitan makin bertambah saat harga minyak dunia melonjak seiring krisis di Timur Tengah.
Kondisi mereka semakin parah karena harus menghadapi persaingan sengit dengan UPS Inc. Demi memenangkan persaingan itu, Smith mengambil langkah-langkah yang lebih agresif. Misalnya, Federal Express membeli Flying Tigers, perusahaan penerbangan internasional yang berbasis di Los Angeles, AS. Nilai pembelian perusahaan itu mencapai sekitar US$ 880 juta. Setelah akuisisi itu, Federal Express menjelma menjadi perusahaan penerbangan kargo terbesar di dunia. Smith pun tak perlu lagi mengandalkan perusahaan penerbangan lain untuk mengirimkan paket ke luar negeri maupun antar pulau.
Untuk memperkuat armadanya, dia juga terus membeli truk-truk pengangkut paket baru. Meskipun kompetisi kian ketat dan kinerja finansial Federal Express tumbuh kerdil, Smith tak cemas. Sebab, dia merasa telah melakukan banyak perubahan, misalnya dengan menerapkan teknologi informasi yang canggih dan internet. Dengan serangkaian langkah itu, dia optimistis, Federal Express akan lebih maju. Smith juga sangat sabar menanti para investor di Amerika Serikat dan Eropa mengerti konsep bisnisnya yang mengutamakan keamanan, produktivitas, dan efisiensi. Jika para investor telah memahami konsep itu, Smith yakin, mereka pun tak akan segan-segan mengucurkan modal.
Kondisi perusahaan baru mulai membaik pada tahun 1976. Saat itu, Federal Express mulai membukukan laba. Mereka juga melakukan diversifikasi usaha ke bisnis pengi-riman dokumen, komputer, hingga organ tubuh. Dengan tambahan layanan ini, jumlah pelanggan pun semakin bertambah banyak. Apalagi, Federal Express juga menangani pengiriman barang milik pemerintah. Pada tahun 1978, Federal Express semakin mapan. Karena itu, dengan percaya diri, mereka menjual sebagian sahamnya ke publik dan melantai di New York Stock Exchange (NYSE). Dengan mengantongi dana segar dari lantai bursa, Smith bisa semakin mengembangkan perusahaan ini. Alhasil, pada tahun 1984, Federal Express berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 1 miliar. Ini merupakan sebuah sejarah. Sebab, saat itu, jumlah perusahaan di Amerika Serikat yang bisa mencetak pendapatan sebesar itu masih sangat sedikit.
Untuk bisa mencapai pendapatan sebesar itu, Smith menerapkan beberapa strategi khusus. Selain mengembangkan jaringan pengiriman, dia juga mengembangkan berbagai ide baru agar Federal Express bisa memberikan jasa pengiriman yang paling cepat.
FedEx pun berhasil mengirimkan paket kiriman dengan jaminan sampai ke tujuan dalam semalam. Karena jaminan ini selalu berhasil ditepati, jumlah pelanggan segera membeludak dalam waktu singkat. Rupanya komitmen pada jaminan itu menumbuhkan kepercayaan pada konsumen. Kantor FedEx semakin ramai dengan lalu lintas pengiriman barang.
Di FedEx, Smith menjadi pemimpin sekaligus presiden dan CEO yang disegani. Pada tahun 2006, Smith dinobatkan sebagai Person of the Year 2006 oleh Kamar Dagang AS-Perancis. Asal tahu saja, Smith merupakan teman satu kampus George Walter Bush dan sempat diisukan menjadi menteri pertahanan saat Bush terpilih menjadi orang nomor satu di AS.
Tahun 2007, menurut majalah Forbes, Fred Smith tercatat sebagai orang terkaya urutan 140 di Amerika dengan kekayaan total US$ 2.1 billion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar