Selasa, 24 Juli 2012

Bosan Jadi Karyawan, Syam sukses WiraUsaha SPORTE


Helsusandra Syam  menuturkan bahwa kenekatan untuk meninggalkan status karyawannya didasari oleh panggilan jiwa. Ia merasa kurang mantap menapaki hidup dengan hanya menjadi karyawan.

“Jiwa saya tidak nyaman kalau kerja. Belum lagi kalau kejar target harus begadang, pulang sampai malam, padahal kita punya keluarga. Makanya kemudian saya nekat resign,” ceritanya.

Sebelum menjual pakaian renang ini, Syam bersama sang istri, Efa di tahun 2006 sudah menjual berbagai macam produk fashion, mulai dari blazer, selimut, hingga mukena lewat blog yang dibuatnya. Di sinilah Syam memulai perjuangannya menjadi seorang entrepreneur.

“Pernah ada yang minta lihat selimut, sepertinya dia mau beli banyak. Kita datangi kantornya, kita bawa banyak selimut naik bis, eh ternyata cuma beli 1. Kejadian begitu sudah sering kita alami,” kenang Efa.

Cerita berlanjut saat ada salah seorang teman Syam yang memproduksi pakaian renang muslim. Temannya ini merasa kesulitan untuk menjual produknya. Ia kemudian meminta Syam dan Efa untuk mempromosikan lewat blog yang telah Syam buat. Ternyata responnya sangat baik. “Waktu itu belum banyak yang buat pakaian renang ini,” tambah Syam.

Seiring berjalannya waktu permintaan akan pakaian renang muslim ini pun meningkat. Namun sang teman merasa tak sanggup lagi memproduksi sehingga Syam harus memutar otak untuk memenuhi keinginan pelanggannya.

“Kita pernah mengembalikan uang pelanggan. Gara-garanya mereka sudah kirim uang, ternyata kita tidak bisa memenuhi pesanannya,” ujar Efa.

Syam menyiasati kendala ini dengan mencari konveksi yang dapat dijadikan rekanan. Sistemnya, Syam dan Efa membuat desain, para customer yang ingin memesan dapat membayar uang muka 50% lebih dulu dan sisanya dibayar setelah pesanan diantar. Cara ini diyakini sebagai cara yang paling efektif untuk menekan budget.

Ternyata tidak mudah mencari rekanan yang dapat memenuhi permintaan Syam.  Ia dan istrinya perlu mondar-mandir, bertanya kanan-kiri, bahkan hingga mencari ke Bandung, Jawa Barat untuk mendapatkan konveksi yang bisa memenuhi kebutuhan produksinya.

Sudah tenang kah mereka setelah mendapat rekanan? Sama sekali belum. Kendala datang silih berganti saat menjalin rekanan dengan beberapa konveksi. Dari sulitnya mengontrol konsistensi kualitas, keterlambatan produksi, hingga  tertipu oleh salah satu rekanan.

“Kami diminta membayar di muka untuk keperluan membeli bahan, namun setelah sekian lama bahan tersebut tak kunjung dibeli. Akhirnya kami pasrah saja dan jadikan itu pelajaran,” kenang Efa.

Kendala-kendala tersebut membuat pasokan produk ke para customer menjadi tersendat. Akhirnya Syam pelan-pelan membeli alat jahit dan berproduksi sendiri. Syam pun sangat percaya diri walau ia tak paham betul bagaimana cara menjahit sebuah bahan hingga menjadi sebuah pakaian renang.

“Mensiasatinya gampang, pegang saja orang yang sudah lama kerja dikonveksi. Dari situ kita bisa produksi sendiri seperti sekarang ini,” jelas mantan presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Budi Luhur ini.

Buahnya, saat ini Syam berhasil meluaskan pasar Sporte hingga mancanegara. Beberapa Negara seperti Kanada, Dubai, dan Malaysia telah menjadi pelanggan tetapnya. Penjualan Sporte sekarang sudah menembus angka 500 potong per hari.


Semuanya ia dapatkan tanpa membuka toko, 100% penjualan hasil dari online shop lewat website yang dibuat sendiri oleh Syam. Selain pakaian renang, Sporte pun menyediakan pakaian senam muslim.

Membesarkan Sporte seperti saat ini Syam bisa dibilang hanya bermodal nol rupiah. “Kami awalnya,  kan mengandalkan relasi saja. Setelah ada hasil baru kami putar uangnya,” jawab Syam.

Syam pun membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin mereguk untung dari bisnis ini. Ia memberikan 3 pilihan, menjadi distributor, agen, atau reseller bagi mereka yang ingin berjualan produk Sporte.

Untuk tingkat reseller Syam memberi target penjualan Rp 15 juta per bulan, jika tercapai Syam akan memberi diskon 40%. Mereka yang memilih menjadi agen diwajibkan menjual minimal Rp 7 juta rupiah untuk bisa mendapatkan diskon 30%. Sedangkan untuk reseller akan mendapatkan diskon 20% jika penjualannya mencapai Rp 3,5 juta.

Menurut Efa, semua pencapaian Sporte saat ini adalah berkat restu kedua orang tuanya. “Dulu saya tidak direstui orang tua kalau jualan. Tapi setelah saya memohon dan restu didapat, ternyata benar, usaha ini semakin besar,” ungkap alumni Institut Pertanian Bogor ini.

Ke depan, Syam dan Efa berharap agar Sporte dapat dikenal lebih luas di mata masyarakat. Lebih dari itu, harapan terbesar Syam, Sporte bisa menjadi pilihan utama kaum muslimah untuk melakukan aktifitas renang








1 komentar:

  1. Salam pembuka!
    Nama saya Dewi Rumapea, saya dari kota SEMARANG, Indonesia. Saya ingin menggunakan media ini untuk menginformasikan semua dalam kelompok ini mencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. beberapa bulan yang lalu, aku finansial turun dan saya memutuskan untuk mencari pinjaman dari Man di Malaysia dan saya tertipu oleh orang di Malaysia. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal dan asli disebut Ibu Glory, pemberi pinjaman swasta yang meminjamkan jumlah pinjaman dari Rp500,000,000 tanpa stres pada tingkat bunga 2% yang merupakan terjangkau tingkat bunga untuk saya.

    setelah transfer kredit saya ke rekening bank saya, saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan telah mentransfer langsung ke rekening saya dengan Ibu Glory tanpa penundaan. Karena saya berjanji ibu bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan hubungi Ibu Glory melalui email:gloryloanfirm@gmail.com

    Saya menggunakan waktu ini untuk menginformasikan semua yang anda juga dapat menghubungi saya di email saya: dewiputeri9@gmail.com dan Nur Izzatul Azira Ismail, dari Malaysia yang memperkenalkan saya dan mengatakan kepada saya tentang Ibu Glory, Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Glory, Anda dapat juga menghubungi dia melalui email:utariwirmayaty@gmail.com Sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.

    Catatan: Tidak ada biaya pendaftaran, asuransi atau biaya pajak

    saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT untuk menggunakan Ibu Glory mengubah cerita keuangan saya dan sekarang saya seorang pemilik bangga bisnis saya sendiri, semoga Allah terus memberkati Ibu Glory dan terus menggunakan nya untuk membantu kita semua dalam kesulitan keuangan

    BalasHapus