Selasa, 24 Juli 2012

Peluang Usaha SANDAL INOVATIF Untungnya Lumayan


Bisnis sandal dan sepatu tak selalu harus besar. Asal punya kiat jitu, laba pasti bisa ditangguk. Itulah yang dilakukan Rio Pernando, pemilik Kios Brombek Sandal dan Sepatu Inovatif di Jakarta.

Dari peluang usaha bisnis sandal dan sepatu inovatif yang digelutinya, kios kecil Rio mampu mengeruk keuntungan Rp5 juta-Rp7 juta per bulan. Prinsip bisnis yang dianut Rio sederhana saja, sandal dan sepatu adalah barang yang selalu dibutuhkan oleh setiap orang. Karena itu, pemuda kelahiran Padang, Sumatera Barat (Sumbar) itu yakin selalu ada pasar untuk barang dagangannya. Tinggal lagi, memilih produk yang tepat yang akan selalu mampu menarik minat pembeli.

“Karena sepatu dan sandal adalah benda yang dibutuhkan hampir semua orang, dari awal impian saya sudah bulat untuk menekuni bisnis tersebut,” ungkap Rio.

Karena itu, walaupun tidak sanggup memiliki toko sepatu yang mewah seperti yang berada di pusat-pusat perbelanjaan di kota besar, Rio yakin peluang usaha kios sandal dan sepatu kecilnya cukup untuk memulai bisnis impiannya.

Impian tersebut diwujudkannya dengan membuka kios sandal dan sepatu di Jalan Kayu Manis VIII, Jakarta Timur. Namun, sadar bahwa kios kecilnya tidak akan menarik jika tidak menawarkan sesuatu yang lebih, Rio pun berinovasi.

Maka,kios kecilnya pun meriah dengan warnawarni dari sandal dan sepatu yang dipajang di depan serta di dalam etalase tokonya. Strategi itu efektif, maka mantaplah Rio menggeluti dan menekuni peluang usaha bisnis yang disebutnya sepatu dan sandal inovatif.

Inovatif, menurut dia, karena sepatu dan sandal yang dijualnya memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan sandal yang dijual di tempat lain. Sandal dan sepatu yang dijualnya berdesain menarik, bahkan unik, dengan warna dan motif yang beragam.

Dengan menjual peluang usaha produk yang demikian, kata dia, segmen pasarnya pun beragam, mulai dari anak-anak,remaja hingga orang tua. “Sepatu dan sandal yang kita jual di sini semuanya harus bernuansa inovatif dan kreatif. Bukan sekadar sepatu atau sandal biasa seperti yang dijual di toko-toko pada umumnya,” jelasnya.

Bisnis sepatu dan sandal inovatif yang ditekuni pemuda kelahiran 1975 ini menurut dia memang baru berjalan sejak dua tahun yang lalu. Namun, sejak bisnis itu digelutinya, Rio mengaku tidak tertarik untuk beralih ke bisnis lain. Padahal, sebelum menggeluti bisnis sepatu dan sandal inovatif, Rio mengaku telah mencoba berbagai jenis usaha dan bisnis lain. Hal itu tak lepas dari perjalanan panjangnya dalam berbisnis.

Kendati masih terbilang muda, Rio mengaku memiliki pengalaman hidup serta bisnis yang cukup panjang. Hal itu, jelas dia, menjadi faktor yang membentuk keteguhannya dalam berusaha, salah satu modal yang terpenting untuk memulai bisnis.

Rio bercerita, dia memulai perjalanan peluang usahanya sejak meninggalkan tanah kelahirannya di Padang, saat dirinya masih kelas lima sekolah dasar menuju ke Jambi. “Waktu itu saya ingat sekali, saya masih ingusan dan masih memakai celana pendek, tapi saya sudah nekat ingin berjuang sendiri,” tuturnya.

Di Jambi, Rio ikut dengan orang dan membantu berjualan sepatu dan sandal. Sambil bekerja di Jambi, Rio menyelesaikan pendidikannya di tingkat sekolah menengah pertama (SMP).
.

Di Bandung, pemuda yang berulang tahun pada bulan Agustus itu juga menyempatkan diri untuk menggeluti bisnis pakaian bekas yang dibelinya dari Batam. “Waktu itu, sambil menjalani bisnis itu, saya mulai yakin bahwa tetap saja yang paling berpeluang adalah bisnis sepatu dan sandal,” kata Rio.

Karena itu, tekadnya pun bulat untuk membuka bisnis sepatu dan sandal. Dari segala jerih payahnya di Bandung, Rio pun mengumpulkan uang untuk modal memulai bisnisnya di Jakarta.

Di Jakarta, Rio membeli kios seharga Rp10 juta. Untung, kios yang dibelinya dijual dengan segala isi yang ada di dalamnya,termasuk sandal hias. “Jadi saya tinggal mengelola dan melanjutkan. Itu sesuai dengan yang saya inginkan,” tuturnya.

Seiring waktu, usaha Rio pun berkembang. Dia rajin mencari produk baru yang menarik untuk dijual di kiosnya. Para pelanggan pun terus berdatangan. Soal prospek bisnis sepatu dan sandal inovatif yang digelutinya, Rio menjawab bijak.

Menurut dia, kunci sukses adalah mencintai pekerjaan yang dilakoni. Sebab, jika tidak mencintai bisnis yang digeluti, bisnis itu tidak akan berjalan, apalagi memberikan keuntungan.

“Apa pun yang dilakukan, khususnya dalam dunia bisnis,pasti ada hasil yang akan dituai. Kalaupun belum sukses, setidaknya menghasilkan.Tapi akan jauh lebih baik jika kita juga mencintai bisnis itu,” ujarnya.

Dua tahun menggeluti bisnis sepatu dan sandal inovatifnya, Rio mengaku sudah mampu memenuhi kebutuhan pokoknya, menabung, dan bahkan menyewa satu lagi kios di samping kios sepatu dan sandal miliknya.“Tanpa bisnis ini, hidup saya tidak akan seperti sekarang,” tuturnya. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar