Setiap orang pasti pernah berbuat salah. Jika orang tersebut adalah orang terdekat atau yang berada di lingkungan Kita, atau malah 'Anak Buah' kita, tentunya kita ingin memberikan kritik yang membangun untuknya. Dengan maksud, 'anak buah' tersebut tidak lagi mengulangi kesalahan sama di masa mendatang, dan bisa memperbaiki kesalahan yang sudah terjai.
Namun pada kenyataannya, tidak semua orang bisa menerima kritik. Ada yang menanggapinya secara dingin, acuh tak acuh, atau bahkan berbalik membenci Anda. Untuk menghindari hal-hal tersebut, kita perlu mengetahui teknik melontarkan kritik tidak langsung kepada orang di sekitar kita, termasuk bawahan yang masuk dalam kategori sensitif.
Fase 1: Anda Sudah Bagus lho..
Pada Fase awal ini Anda diwajibkan untuk memberikan pujian secara tulus atas segala hal positif yang telah ia lakukan selama ini. Katakan padanya bagaimana Anda menghargai hasil jerih payahnya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, berkerja dengan penuh tanggung jawab, datang tepat waktu, dan lain sebagainya.
Dalam fase ini, semua yang keluar dari mulut Anda adalah hal-hal positif yang berhubungan dengan pekerjaannya sehari-hari termasuk juga hal-hal yang nantinya akan Anda kritik.
Jika Anda dihadapkan pada situasi yang tidak memungkinkan bagi Anda untuk melihat hal-hal positif dalam pekerjaannya, mungkin saja karena Anda memang masih seringkali berfokus pada mencari-cari kesalahannya saja. kita perlu sebentar lebih fokus pada hal positifnya, Perlu Anda sadari, semua manusia pasti ada hal baiknya lho, tinggal kita mencari dan menunjukkannya.
Fase 2: Bagaimana agar lebih baik?
Ini adalah Fase Utama, karena saat Kita Memberikan Solusi Selain Mengkritik , pada keadaan ini, sekaligus menunjukkan kalau kita memang layak menjadi pemimpin Mereka , karena bisa mencarikan solusi.
Pada fase ini kita bisa mengajaknya untuk bersama-sama mencari cara untuk meningkatkan hal-hal yang akan kita 'sentil' tadi agar lebih baik lagi. Misalnya, kita Bisa juga berkilah baru saja membaca sebuah artikel tentang cara meningkatkan loyalitas pelanggan, atau barusan terlintas dalam pikiran kita kalau hal yang kita 'sentil' kayaknya bisa Lebih baik kalau kita melakukan ini dan itu, dan lain sebagainya, sesuai dengan hal yang ingin Anda kritik.
Dengan mengunakan trik ini, kita mengarahkan bahwa Fokus Pembicaraan adalah tentang artikel atau tentang ide kita, jadi fokus pembicaraan dan posisi kesalahan bukan berada di pundaknya, Hal ini akan sangat berpengaruh jika 'anak buah' kita adalah orang dengan Ego yang tinggi, atau yang Super sensitif, atau dengan tingkat Percaya Diri yang Rendah, sehingga lebih mudah baginya untuk menuruti Anda karena tidak bersingunggan langsung dengan egonya.
sebagai contoh, misalkan anak buah kita bagian Divisi Pemasaran terkesan lambat, dan cuma beriklan di koran saja, mungkin kita bisa 'menyentil' dengan kata2: "iklan kita di koran bagus juga, tapi sepertinya bisa lebih laku lagi kalau kita membuat brosur dan menyebarkannya ke beberapa tempat, bagaimana kalau kita coba itu bulan depan...?"
jadi kita tidak fokus ke kerja mereka yang lambat dan itu itu saja, tapi fokus pembicaraan adalah mencoba ide kita menambah strategi pemasaran
Selamat mencoba dan Semoga Bermanfaat, karena hasil akhir yang berkwalitas dimulai dengan implementasi yang berkwalitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar